Pengidap Benjolan Wajah Asal Madina Telah Dibawa Tim Kemensos RI ke Medan

0
Nasaruddin didampingi langsung tim Sentra Insyaf Medan di RS Adam Malik, Senin (10/7/2023).

Sumatera Utara, Mandailing Natal – Nasaruddin, pengidap benjolan di wajah kini telah dirujuk berobat ke rumah sakit, setelah pihak Kementerian Sosial Republik Indonesia turun langsung membantu biaya pengobatan. Bocah laki-laki yang berusia 11 tahun itu kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan untuk diberikan perawatan.

Anak pertama dari pasangan Amri Mulyadi (36) dan Yusniar (35), warga Desa Tanjung Jae, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara ini sudah 4 tahun terakhir merasakan sakit di bagian tenggorokan dan mengalami lemah syaraf otak akibat cairan yang terus membengkak di bagian wajahnya.

Kemensos RI melalui Sentra Insyaf Medan bersamma Pelopor Perdamaian yang ada di Kabupaten Madina sudah turun langsung menemui Nasaruddin.

Malam ini, Minggu (9/7/2023) bocah laki-laki tersebut sudah dirujuk ke rumah sakit Adam Malik Medan untuk dilakukan perawatan lebih baik.

“Sebelumnya telah di asesment Kemensos RI, malam ini anak itu sudah dibawa oleh tim Sentra Insyaf Medan untuk dirawat di rumah sakit Adam Malik,” kata Rahmad, Camat Panyabungan Timur kepada wartawan, Minggu (9/7/2023) malam.

Terpisah, Sentra Insyaf Medan melalui Pelopor Perdamaian Madina  Maradotang Pulungan menyampaikan, Nasaruddin bocah pengidap benjolan di wajah itu sudah tiba di kota Medan dan kini sedang menjalani pengecekan di rumah sakit Adam Malik Medan.

“Pagi ini Nasaruddin sudah tiba di Rumah sakit adam malik medan, bocah ini didampingi  tim Sentra Insyaf Medan di rumah sakit guna untuk melakukan perawatan lebih lanjut,” ujar Maradotang, Senin (10/7/2023) pagi.

Diberitakan sebelumnya, Yusniar Ibu kandung Nasaruddin menyampaikan kepada awak media, Senin (02/7/2023) penyakit yang diderita anaknya itu berawal dari tahi lalat yang hidup di bagian wajah sejak ia lahir.

“Benjolan ini, awalnya dari tahi lalat di wajahnya, herannya, tahi lalat itu terus membesar, sekarang anak saya sering merasa sakit di tenggorokan, bahkan merusak pita suara, syaraf otaknya pun semakin lama semakin melemah, dan dia sering mengeluh sakit kepala,” sebut Yusniar.

Dokter pernah menyarankan untuk operasi, namun keterbatasan biaya hidup dan biaya transportasi ke Medan menjadi kendala utama.