Penderita Perut Buncit di Mandailing Natal Butuh Bantuan

0

Sumatera Utara, Mandailing Natal – Asnidah Nasution (33), seorang ibu rumah tangga beranak 4 warga Desa Gunung Tua Julu, Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) saat ini menderita perut buncit butuh bantuan.

Dilansir dari Wartamandailing.com, Asnidah tidak mendapatkan pengobatan yang layak selama sakit. Dia nampak terbaring lemas tak berdaya di rumah kontrakan yang di huni bersama suami dan 4 orang anaknya.

Penderita perut buncit di Kabupaten Madina ini tidak mendapatkan pelayanan ksehatan yang memadai untuk kesembuhannya akibat kondisi ekonomi keluarga yang lemah.

Suaminya hanya bekerja serabutan dan saat ditemui awak media sudah menganggur. Akibatnya, ibu dari 4 anak itu hanya bisa berbaring lemas diatas kasur.

Asnidah sendiri sempat dirawat 3 hari di RSU Permata Madina dengan bantuan BPJS Primer. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dia perlu dirujuk ke rumah sakit yang lebih representatif.

Karena nggak punya biaya untuk memenuhi kebutuhan makan selama berobat, pasien ini memutuskan pulang ke rumah sembari menunggu para dermawan yang mau membantu biaya berobat.

Belum diketahui secara pasti diagnosa penyakit Asnidah. Namun, sejak menderita penyakit malah kondisi badan makin kurus, perut makin buncit. Hari-hari dia lewati berbaring diatas kasurnya dengan menahan rasa sakit.

Melihat kondisi keluarga ini, Apipah Lubis, salah satu pegiat sosial media mengunggah dan mensharenya ke Facebook dan Group WhatsApp. Akhirnya kabar ini sampai ke awak mediam

“Keadaan Asnidah benar-benar memprihatinkan, suaminya Fauzi (45) hanya bekerja serabutan, tapi kini sedang pengangguran, Asnidah sebelumnya buruh cuci untuk menyambung hidup menafkahi empat orang anak mereka,” ujar Nur Apipah Lubis menceritakan kondisi keluarga Asnidah melalui sambungan telepon, Kamis (2/5/2024).

Nur Apipah berharap ada pejabat atau pihak yang berkehidupan lebih peduli dengan Asnidah, ada uluran dari orang baik. Nur Apipah juga memberikan bantuan dengan harapan bisa meringankan hidup keluarga penderita perut buncit itu.

Selain itu, Nur Apipah menjelaskan bahwa dirinya juga sudah berupaya menyemangati dan mendampingi Asnidah selama berobat kemarin di Rumah Sakit Umum Permata Madina.

Sementara dalam proses rujukan, Asnidah mengalami kesulitan, pasalnya keluarga ini tak punya biaya ketika nantinya dibawa atau dirujuk berobat ke rumah sakit yang lebih mumpuni fasilitasnya.

“BPJS pasien kini sudah tidak aktif lagi, alasannya karena kemarin pulang dari RSĀ  tidak sesuai prosedur. Mohon dibantu pak, kondisi pasien sendiri kini sudah sangat memperhatikan menahan rasa sakit,” pintanya.