Ribuan Buruh Cianjur Demo Tuntut Kenaikan UMK
CIANJUR, (HK) – Sekitar 15 ribu buruh turun ke jalanan di beberapa titik pusat Kota Cianjur. Aksi demonstrasi ini hampir serentak dilaksanakan di seluruh Kabupaten Cianjur bahkan nasional.
Aksi buruh pada hari Selasa (23/11/2021) merupakan aksi buruh untuk menuntut sekaligus menagih janji bupati Cianjur Herman Suherman terkait dengan kenaikan UKM berkisar 10 sampai 21 persen.
Buruh meminta untuk dinaikan gaji standar Upah Minimum Kota (UMK) yang saat ini untuk UMK Cianjur masih 2,6 juta, harapan buruh melalui aksi tersebut bisa naik menjadi 3,2 juta. Namun hingga saat ini masih belum ditanggapi oleh pemerintah setempat.
Ribuan buruh yang ada di sekitaran Cianjur pun turun ke jalan, baik ke pendopo ataupun ke istana Presiden Cipanas, hal ini dikemukakan oleh salah seorang pengurus SPSI Kab. Cinjur, Aldy Miftahul Anwar.
Hingga berita ini diturunkan buruhpun akan tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan aksinya dua hari ke depan, sampai tuntutan kenaikan UMK dikabulkan oleh Bupati Cianjur.
“Kita akan turun kejalan selama 2 hari ke depan dan masa buruh pun akan all out pada hari Sabtu kalo seandainya masih tidak ada keputusan yang jelas dari Pemda kabupaten Cianjur.” tutur Aldy menegaskan.
Serikat buruh dari berbagai elemen SPSI, FSPMI, PPMI mereka pun hadir ke pendopo sedangkan SPN turun di sekitaran Istana Cipanas, yang menurutnya masa yang berpartisipasi turun hingga 500 masa aksi.
Masa aksi sendiri terdiri dari berbagai pabrik dan industri yang ada di kabupaten Cianjur yakni PT. Pouyuen, PT Mayora, PT. Wings, dll,” tambah Aldy.
Pada kesempatan tersebut dalam orasinya Reggi Muharram mengatakan, Bupati Cianjur ini hanya memberikan janji-janji manis belaka ketika ia mencalonkan Pilbup pada tahun 2019 lalu.
“Realisasinya nol besar, bahkan janji kepada kaum buruh pun untuk menaikkan UMK belum terbukti hingga saat ini,” kata Reggy.
Ada bukti otentik dan dipertontonkan kepada seluruh aksi massa, terkait video janji Bupati pada saat kampanye beberapa tahun lalu. Hingga masa aksi terkonsentrasi di Pendopo Cianjur, Bupati tidak menemui masa aksi.
Perwakilan Masa Aksi dari setiap organisasi buruh hanya lima orang perwakilan saja yang diperkenankan masuk ke pendopo, langsung disambut oleh Asda dan Kadisnaker Kabupaten Cianjur.
“Bupati Cianjur ini hanya memberikan janji-janji manis belaka ketika ia mencalonkan pilbup pada tahun 2019, realisasinya nol besar, bahkan janji kepada kaum buruh pun untuk menaikkan UMK belum terbukti hingga saat ini.” tegas Regi saat orasi dengan nada berapi-api. (Rudiana)