Yanto Tegalwaru Sebut Mencuatnya Biaya PTSL Rp 2 Juta Itu Ulah Lawan Politik

0
Yanto Koordinator PTSL Desa Tegalwaru.

Poto Yanto Koordinator PTSL Desa Tegalwaru – Cilamaya Wetan.

 

Yanto Tegalwaru Sebut Mencuatnya Biaya PTSL Rp 2 Juta Itu Ulah Lawan Politik

Surat Pernyataan warga Desa Tegalwaru terkait biaya PTSL Rp 2 Juta.

KARAWANG, (HK) – Mencuatnya persoalan Program PTSL Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang yang meminta biaya pembuatan sertifikat tanah darat maupun sawah kepada masyarakat sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta ditenggarai ulah oknum lawan politik.

Pasalnya, dikatakan Yanto selaku koordinator program, bahwa PTSL tesebut dilaksanakan pada tahun 2020 sebanyak 404 bidang disaat Kades Aruji Ajamatmaja masih hidup. Dan itu tidak pernah ada komplain apapun dari masyarakat.

“Setelah pak Aruji meninggal dunia, baru masalah bermunculan termasuk tentang biaya pembuatan PTSL tersebut,” ungkap Yanto.

Kemudian sambung Yanto, diperparah lagi setelah pemilihan kepala desa pergantian antar waktu (PAW) dilaksanakan yang dimenangkan oleh Ibu Euis istri dari Pak Aruji sendiri.

“Akibat ketidak puasanya dia datangi masyarakat , lakukan intimidasi , minta masyarakat untuk membuat surat pernyataan tentang biaya PTSL,” kata Yanto.

Dijelaskan Yanto, semua uang biaya PTSL dari masyarakat yang terkumpul itu diserahkan kepada Almarhum (Kades Aruji.red). Karena kata Yanto agar satu pintu, dan perlu diketahui 3 bulan sebelum meninggal Almarhum sakit-sakitan .

“Saya belum merasakan uang itu. Paling kalau ada keperluan ke BPN Karawang, baru minta ongkos ke Pak Kades , sebatas itu,” terang Yanto.

Lanjut Yanto biaya pembuatan sertifikat PTSL di Kecamatan Cilamaya Wetan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi yaitu lebih dari 150 ribu / bidang.

“Dan saya rasa rekan wartawan semua tahu seperti apa kondisi PTSL di Cilamaya Wetan,” pungkas Yanto demikian. (Wydn)