Sumatera Utara, Mandailing Natal – Abdul Malik Lubis selaku wakil ketua Dewan Pimpinan Cabang Relawan Antisipasi Solidaritas Bencana (DPC Rentan) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyoroti pengelolaan sampah yang menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madina.
Kondisi penampungan saat ini sangat memprihatinkan, terlebih proses penanganan sampah yang baru tiba di Tempat Pembuangan Akhir (TPA di Desa Batang Gadis, Kecamatan Panyabungan Barat.
TPA sampah Kabupaten Madina diduga lumpuh, peralatan TPA seperti satu unit eskavator, traktor dan mesin pengolah sampah tidak berfungsi dan sudah menjadi besi tua, bukan hanya itu jalan menuju TPA juga lumpuh total karena banyaknya sampah yang dibuang dibadan jalan menuju pintu masuk TPA sehingga truk sampah tidak bisa masuk ke lokasi.
Satu unit excavator yang dibelanjakan tahun 2021 dengan pagu 1 M lebih diduga tidak beroperasi belakangan ini diduga karena tidak ada minyak sehingga sampah dibiarkan menumpuk tanpa ada pengelolaan lebih lanjut bahkan tumpukan sampah di sekitar pintu masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah menutupi jalan diperkirakan sepanjang 1 KM.
Lebih lanjut, Malik menjelaskan berdasarkan pantauan kami situasi yang terjadi di lapangan, sampah yang menumpuk di TPA itu diduga malah dibakar, sehingga kepulan asapnya mencemari udara, selain itu pembakaran sampah tersebut dikhawatirkan merembet hingga memicu kebakaran ke lahan masyarakat disekitarnya.
