Peningkatan Kompetensi GTK, SMKN 1 Banyusari Karawang Mantapkan Langkah sebagai SMK Pusat Keunggulan
KARAWANG // SMK Negeri 1 Banyusari Karawang kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyelenggaraan Kegiatan SMK Pusat Keunggulan bertema “Peningkatan Kompetensi dan Pembinaan GTK SMK Negeri 1 Banyusari”. Kegiatan yang digelar di lingkungan sekolah ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten, masing-masing memberikan pemahaman mendalam mengenai kompetensi pendidikan, pembinaan guru, serta penguatan karakter peserta didik.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMKN 1 Banyusari. Suasana penuh antusiasme tampak sejak sesi awal, menunjukkan kesiapan sekolah untuk terus beradaptasi, berbenah, dan meningkatkan mutu layanan pendidikan sesuai tuntutan zaman. Sebagai sekolah yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama, Kamis 20 Nopember 2025.
Dadan Hermawan, M.Pd. Kupas Konsep Pendidikan Berbasis Pembiasaan
Narasumber pertama, Dadan Hermawan, M.Pd., Founder TBBM Teras Ilalang Kabupaten Subang, membuka sesi dengan pemaparan menarik mengenai Praksi Pendidikan dan bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam pembentukan karakter serta kebiasaan positif peserta didik.
Dadan menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang memberi ruang bagi anak untuk tumbuh sebagai pribadi yang tangguh dan adaptif. Melalui materi berjudul “Implementasi Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, ia menjelaskan bahwa karakter hebat tidak lahir secara instan, tetapi dibentuk oleh rutinitas, teladan, dan kultur sekolah.
“Pembiasaan positif harus dimulai dari hal sederhana: disiplin waktu, sopan santun, rasa ingin tahu, serta keberanian menghadapi tantangan. Jika sekolah mampu membangun ekosistem yang konsisten, maka kita sedang membentuk generasi Indonesia yang unggul,” ujar Dadan.
Para guru terlihat aktif berdiskusi, terutama mengenai cara menanamkan kebiasaan baik pada siswa di tengah tantangan era digital.
Kardiyah, S.Pd.: Guru Harus Jadi Role Model
Plt. Kepala SMKN 1 Banyusari, Kardiyah, S.Pd., turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembiasaan pada siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas dan keteladanan para guru.
Dalam penyampaiannya, Kardiyah menekankan pentingnya konsistensi guru dalam membangun budaya sekolah yang positif. Menurutnya, pembiasaan tidak akan berjalan jika guru tidak memulai dari dirinya sendiri.
“Anak-anak kita mengamati lebih banyak daripada apa yang kita ucapkan. Karena itu, pembiasaan harus dimulai dari guru. Jika kita ingin mereka disiplin, kita yang pertama harus disiplin. Jika kita ingin mereka santun, kita pun harus memberi contoh,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program SMK Pusat Keunggulan memberikan ruang besar bagi sekolah untuk terus berkembang, baik dari sisi manajemen, kompetensi guru, maupun peningkatan sarana pembelajaran.
Riesye Silvana, S.STP., M.AP.: Guru Adalah Motor Utama Perubahan
Narasumber ketiga, Ibu Riesye Silvana, S.STP., M.AP., Kepala KCD Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah IV, menutup sesi dengan pencerahan mengenai peningkatan kompetensi dan pembinaan GTK.
Dalam paparannya, Riesye menekankan bahwa kualitas guru adalah faktor paling menentukan dalam peningkatan mutu pendidikan di Jawa Barat. Menurutnya, perubahan besar dalam pendidikan tidak bisa hanya bertumpu pada kurikulum atau fasilitas, tetapi terutama pada kapasitas dan karakter pendidiknya.
“GTK adalah motor utama perubahan. Ketika guru terus belajar, mengikuti perkembangan zaman, dan berkomitmen pada pembinaan karakter siswa, maka kualitas sekolah akan meningkat secara signifikan,” jelas Riesye.
Ia mengapresiasi semangat seluruh GTK SMKN 1 Banyusari yang mengikuti kegiatan ini, serta berharap program seperti ini menjadi rutinitas dan budaya kerja di sekolah-sekolah kejuruan.
Komitmen SMKN 1 Banyusari Menguatkan Peran GTK dan Membangun Budaya Positif
Melalui kegiatan SMK Pusat Keunggulan ini, SMKN 1 Banyusari menunjukkan keseriusan dalam melakukan transformasi pendidikan. Berbagai materi dari ketiga narasumber memberikan sudut pandang utuh: mulai dari pembiasaan karakter siswa, penguatan kultur sekolah, hingga peningkatan kapasitas GTK.
Kepala sekolah menutup kegiatan dengan menegaskan bahwa peningkatan kualitas guru adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak langsung pada mutu lulusan.
Kegiatan berjalan lancar, penuh interaksi, dan menghasilkan berbagai rencana tindak lanjut untuk memperkuat budaya kerja, meningkatkan kompetensi GTK, serta menyempurnakan implementasi SMK Pusat Keunggulan di SMKN 1 Banyusari. (Nasahbandi)

