Beruang Berkeliaran, Warga Roburan Dolok Resah

0

Sumatera Utara, Mandailing Natal – Beruang ternyata sudah lama meresahkan masyarakat di Desa Roburan Dolok Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal. Menurut pengakuan warga, selama tahun 2023 ini sudah tiga kali warga dan petani menemukan jejak beruang berkeliaran di dekat pemukiman, ada yang di kebun dan persawahan.

Beruang yang diperkirakan lebih dari satu ekor itu menyerang manusia dan membunuh puluhan ternak.

Dari pengakuan beberapa warga ke media ini, Sabtu (15/7/2023) sore, beruang sering terlihat satu ekor bukan rombongan di kawasan berbeda, ada berbadan besar dan kecil. Diduga indukan dan anakan

Terpantau, Keberadaan binatang buas tersebut membuat warga tidak berani ke ladang.

“Ukuran badan beruang ini beragam, ada yang besar dan kecil. Sangat meresahkan hingga kami takut ke ladang,” kata Taufik, warga setempat saat ditemui di warkop desa tersebut.

Dia mengungkapkan, dua minggu lalu ada beruang yang merusak gubuk di kebun salak yang jaraknya sekitar 500 meter dari jalan aspal Desa Roburan Dolok. Hal ini pun dibenarkan warga yang lain karena disitu ditemukan bekas cakaran beruang.

Salah satu gubuk dikebun warga Desa Roburan yang dirusak beruang dan meninggalkan jejak cakaran.

Nasuddin (50), salah satu penyadap aren di desa itu juga mengatakan beruang telah membunuh ternak warga yang lain, salah satunya yang ada di kawasan persawahan Saba Bariba, ternak milik alm. Khoir dan Paet Pandapotan di desa tersebut.

“Saya juga pernah bersua dengan beruang ukuran indukan saat binatang buas ini naik pohon aren untuk mengambil tabung nira yang akan di panen. Saat itu saya suruh anjing yang saya bawa untuk mengusirnya,” ujar Nasuddin.

Pj. Kepala Desa Roburan Dolok Enda Mora membenarkan ada beruang berkeliaran di pemukiman warganya.

“Seperti kemarin ada salah warga bernama Darwin (52) yang diserang beruang hingga kaki kanannya terluka. Hari ini sudah diperiksa pihak puskesmas dan diberikan tali asih dari forkopincam,” tutur Enda, Sabtu (15/7/2023) sore.

Peristiwa kepergok dengan beruang ini terjadi sehabis pulang menyadap pohon aren dari kebun salak yang berjarak 500 meter dari rumah yang bersangkutan. Kejadiannya Jum’at kemarin (14/7) sekira pukul 18.00 WIB.

“Darwin, warga saya terkejut dan langsung berkelit di pokok kayu. Beruang tetap dapat menggigit kakinya, untuk bisa lepas yang bersangkutan pun berteriak,” jelas Enda.

Terkait hal tersebut, lanjut Enda Mora, pihaknya melakukan musyawarah desa dengan menghasilkan kesepakatan membuat laporan kepada pihak TNBG dan Forkopimcam Panyabungan Selatan.

“Sebelum ada tindaklanjut dari pihak terkait, dihimbau kepada warga untuk sementara tidak ke kebun,” imbuhnya.

BKSDA sudah menghubungi langsung Enda Mora, menyarankan sebelum tim masuk ke daerah konflik beruang dan manusia agar warga menbunyikan suara yang kuat seperti meriam bambu agar binatang buas menjauh dari pemukiman penduduk.