Pemprov Jabar Luncurkan Program Jawara Digital
BANDUNG, (HK) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) bersama Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Relawan TIK) Jawa Barat akan meluncurkan program Gerakan Nasional Literasi Digital dalam lingkup yang lebih fokus pada situasi dan kondisi ke-Jawa Barat-an.
Penggodokan program Gerakan Kiterasi Digital Jawa Barat dimulai dari Focus Group Discussion yang difasilitasi oleh Diskominfo dan Relawan TIK Jawa Barat, Kamis (11/11/2011) yang diselenggarakan di Hotel Ibis Bandung.
Faiz Rahman, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jawa Barat menyampaikan bahwa Diskominfo telah melakukan kajian yang dibantu oleh IDM Strategic untuk melakukan pemetaan index literasi di Jawa Barat. “
Kami ingin menerjemahkan program Gerakan Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh kementerian kominfo kepada lingkup yang lebih spesifik, sehingga kami melakukan kajian dan FGD ini, mohon izin Pak Boni,” ujar Faiz.
“Posisi yang diambil Jawa Barat Ketika menyelenggarakan program Gerakan Literasi Jawa Barat yaitu menguatkan program literasi digital yang telah diselenggarakan oleh Kemkominfo. Diskominfo Jawa Barat berharap agar bisa menguatkan informasi yang ada, karena disadari terjadi kesenjangan digital antara masyarakat urban dan masyarakat plural,”papar Faiz.
Faiz menekankan bahwa program ini tidak hanya cukup mengklarifikasi informasi, namun harus diobati sampai ke akar-akarnya.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng yang membuka acara FGD, menyampaikan bahwa untuk menerjemahkan program literasi digital nasional, pihaknya berupaya untuk meluncurkan program yang mudah dipahami, oleh karena itu kementerian mengkampanyekan #IndonesiamKainCakapDigital.
“Literasi itu kan dari Bahasa Inggris, Literacy, masyarakat agak susah memahaminya, kami coba membuat istilah yang lebih mudah dipahami dengan istilah Indonesia Makin Cakap Digital”, ujar Boni, sapaan akrab Bonifasius.
Ia menyampaikan bahwa berbagai program literasi digital telah diluncurkan Kementerian Kominfo, seperti siberkreasi.id, juga menyediakan sarana untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat dengan memberikan pelatihan bersertifikat.
Berdasarkan hasil survey index literasi digital yang dilakukan Kementerian Kominfo, masyarat Indonesia cukup lemah dalam dua pilar yaitu etika digital dan budaya digital, tapi lebih mudah memahami keamanan digital dan kecakapan digital.
Sedangkan berdasarkan survey yang dilakukan oleh IDM Strategic, Gilang, yang lemah dari index literasi digital Jawa Barat lemah dalam keamanan digital dan kecakapan digital, sedangkan etika digital dan budaya digital cukup baik.
Terkait dengan perbedaan tersebut, Boni menanggapi, bahwa hal tersebut bukan persoalan, justeru hasil penelitian yang dilakukan oleh IDM strategis untuk menguatkan program literasi yang akan dilakukan di Jawa Barat.
Relawan TIK Jawa Barat, yang dinakhodari M. Nur Fajar Muaharam menyambut baik hasil pemetaan Kementerian Kominfo, IDM Strategic, dan Diskominfo. Pihaknya, Relawan TIK Jawa Barat dan Diskominfo Jawa Barat akan meluncurkan program Jawara Digital.
“Jawara Digital ini sebagai Brand yang mudah yang berarti juga juara tapi juga singkatan dari Jawa Barat,” ujarnya dalam pembukaan paparannya.
Pria asal Cihampelas Bandung Barat ini menargetkan bahwa dari program Jawara Digital hasil kolaborasi berbagai unsur komunitas dengan pemerintah provinsi Jawa Barat ini akan melahirkan agen penggerak literasi digital.
“Oleh karena itu, mudah-mudahan minggu depan, akan ada rencana tindak lanjut atau RTL untuk merealisasikan Jawara Digital sebagai program Gerakan Literasi Jawa Barat.,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Jawara Digital akan membuat program dan pemetaan index literasi di tiap daerah Jawa Barat, termasuk juga membuat model edukasi literasi digital yang inklusif dan inovati, membangun karakteristik masyarakat Jabar, serta meningkatkan kecakapan digital SDM Jabar.
“Program ini akan melahirkan talenta dari setiap daerah, dimana talent-talent tersebut menjadi agen penggerak di daerahnya masing-masing untuk melahirkan Gerakan-gerakan baru,” pungkas Ajay, panggilan popular Nur Fajar Muharam.
Focus Group Discussion Gerakan Literasi Digital ini mendapat masukan dari berbagai unsur komunitas yang hadir; Relawan TIK, Masyarakat Literasi Digital, Kelompok Informasi Masyarakat, Komunitas TIK, pengusaha bidang IT, Pintu Bahasa, Gareulis, serta komunitas penggerak literasi lainnya.