Mandailing Natal, Panyabungan Selatan – Upaya menemukan kembali Fahruddin (58) yang hilang mulai Minggu lalu (8/1/2023) di hutan Adian Batang Desa Pagaran Gala Gala Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, dilakukan berbagai cara.
Tepatnya pada hari ini, Minggu (15/1/2023) sore, Awak media ini bersama warga setempat salah satunya anak sulung Fahruddin dan anak santri Musthafawiyah ikut terjun menelusuri jalan menuju hutan, sebagai jejak awal pertama kali hilangnya bapak yang berusia 58 tahun itu.
Perjalanan yang menempuh waktu sekira 45 menit ini dari rumah korban di Jembatan Bosi menuju lokasi lumayan berat medan yang dilalui. Batas kenderaan roda dua hanya bisa ditempuh sampai jalan rabat beton menuju objek wisata air terjun di desa tersebut.
Untuk menuju lokasi hutan Adian Batang yang lebat dan curam itu, mesti berjalan kaki. Jalan setapak yang licin, penuh tanjakan dan tikungan. Di sebelah kiri terdapat jurang yang tajam.
“Kami pun bersama warga sesekali berhenti untuk istirahat agar bisa melanjutkan,” ujar Joki Nasution, Awak media ini.
Walau kondisi hutan yang lebat dan curam yang dilalui, akhirnya sampai ke lokasi yang dituju.
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib, niat menggelar Tahlilan (doa bersama) anak santri pun dilaksanakan diketinggian puncak bukit sebagai lokasi awal hilangnya korban.
Saat di lokasi, Anak sulung Fahruddin mengatakan hingga hari ke delapan kejadian tersebut. Ayahnya belum juga ditemukan.
“Ini sudah masuk hari ke 7 atau terakhir masa pencarian bersama tim SAR gabungan. Sampai sekarang belum juga muncul. Upaya lain berupa Tahlilan pun makanya dilaksanakan disini,” katanya.
Dia pun nampak masih merasa kebingungan mau berbuat apa lagi. Sebab, belum ketemu dan muncul ayahnya, sementara pencarian bakal dihentikan bersama tim SAR.