Subang, (HK) – Belum kering air mata Pak Kusnadi karena kematian istrinya beberapa peka lalu akibat Infeksi paru akut. Kini Ilham, bayinya yang baru 19 bulan meregang nyawa di ruang anggrek RSUD Ciereng, Kesadarannya hilang timbul.
Senyum cerianya hilang direnggut ganasnya Meningitis Tuberkulosis. Ratusan bakteri menggerogoti selaput otak dek Ilham.
“Ya Alloh, jangan tinggalin ayah dek..mamah udah ngga ada..ayah ngga punya siapa-siapa lagi kalau ade kenapa-napa..Ya Alloh, tolong selamatkan anak hamba,” ucap Kusnadi dengan lirih, Minggu (29/08/2021).
Dengan lembut dan penuh kasih sayang pak Kusnadi memandangi serta mengusap wajah putra semata wayangnya yang sedang menangis, tanpa bisa ditahan air matanya turut jatuh.
Almarhumah Ibunda Ilham, istri Pak Kusnadi & dirinya kena Infeksi paru akut.
Sang istri menghembuskan nafas terakhir akibat sesak tak tertahankan. Pak Kusnadi yang masih sakit, harus kembali hadapi kenyataan pahit, tiba-tiba putra semata wayangnya ilham, drop. Tubuhnya demam tinggi dan sesak dengan keadaan ekonominya menyebabkan tak ada biaya berobat, Ilham hanya diberikan obat warung selama 5 hari dirawat di rumah.
Kondisi Ilham makin kritis, kondisi ini terdengar ke telinga relawan setempat. Saat dikunjungi kondisi keluarga Pak Kusnadi ini begitu memprihatinkan.
Bahkan tak ada makanan dan lauk yang bisa mereka makan. Keluarga Pak Kusnadi seolah tak peduli dengan kondisinya dan sang anak, di tengah suasana duka hanya belas kasih relawan harapan mereka satu-satunya.
Ratusan bakteri Tuberkulosis sudah menyebar dan gerogoti tiap jengkal selaput otak Ilham. Usianya baru 19 bulan namun ia sudah melawan penyakit Meningitis Tuberkulosis (Radang Otak) dan Kurang Gizi! kesadarannya hilang timbul, hanya suara rintihan dan tangisan Ilham, menahan sakit.
Masalahnya uang dari mana? Selama ini Pak Kusnadi bekerja sebagai kuli bangunan yang upahnya hanya 30 ribu/hari.
Sejak kematian istrinya ia tak bisa fokus kerja dan harus merawat Ilham, nahas Ilham kini sakit, tabungannya sudah habis tak tersisa.
(Arul)