Iklan

Parah Pokonya Parah, Turap di Gembongan Dibuat Asal Jadi. Pasangan Batu Ditancap Dilumpur. Kabid SDA nya Siapa..?

0

Parah Pokonya Parah, Turap di Gembongan Dibuat Asal Jadi. Pasangan Batu Ditancap Dilumpur. Kabid SDA nya Siapa..?

KARAWANG II Pekerjaan proyek pembangunan turap saluran tersier dusun gembongan RT 01/01Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang diduga amburadul dan asal jadi. Diketahui dari papan informasi proyek, pembangunan penurapan saluran tersier yang bersumber dari Dana APBD Kabupaten Karawang tahun 2023 melalui Dinas PUPR Bidang SDA sebesar Rp189.049.000, dikerjakan oleh pihak ketiga CV.Rizky Barokah Abadi dengan Panjang 2×155. 50 Meter dan Tinggi 0.30 Cm. Waktu Pelaksanaan mulai tangg 9 Juni sampai dengan 7 Agustus 2023.

Pada saat wartawan media kriminalgroup.com kroscek ke lokasi, cukup memprihatinkan. Pembangunan turap pada pasangan batu awal sebagai pondasi tidak digali, tidak mengunakan adukan pasir semen, batu kali langsung ditancap dilokasi yang berlumpur, seperti yang tampak dalam video, Jumat 30 Juni 2023. Bahkan pembangunan turap itu tanpa ada kisdam, lokasi tergenang air.

 

Video pemasangan batu kali pad proyek PUPR Karawang di Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari.

Para pekerja ketika ditanya siapa nama pemilik proyek/pemborong, dan nama pengawas dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang, mereka menjawab.

“Abdi mah teu terang Saha pemborongna. Komo Pengawas mah. Abdi mah sekedar kuli. (Saya tidak tahu siapa pemborongnya. Apalagi Pengawas. Saya hanya sebesar kuli),” ungkap Acin salah satu pekerja dilokasi proyek.

Menanggapi hal itu H.Bagong ketua Ormas Pemuda Pancasila Kecamatan Banyusari, mengatakan, bahwa dirinya tidak menampik dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Karawang, adanya aspirasi pembangunan yang ada di Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari. Akan tetapi kalau melihat hasil pekerjaan seperti itu dinilai mengecewakan.

“Kelihatan pembangunannya asal jadi. Pasangan batu pondasi langsung ditancap dilumpur, tidak menggunakan material adukan pasir dan semen. Lokasi tergenang air , tidak menggunakan Kisdam.  Takutnya baru satu tahun pembangunan turap itu sudah ambruk,” ujarnya.

Lemahnya pengawasan dari dinas terkait berimbas pada  pekerjaan yang asal jadi, dan ini berdampak pada kualitas bangunan.

Sampai berita ini dipublikasikan, tak ada satupun dari pihak rekanan atau mandor sebagai pelaksana yang dapat dimintai keterangannya  (Irwanto)