Desak Pelaku Asusila Ditangkap, Warga Sempat Blokade Jalan Nasional di Madina

0

Sumatera Utara, Mandailing Natal – Ratusan warga di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memblokade jalan nasional, Jum’at (22/11/2024) siang. Mereka mendesak Polres Madina segera menangkap para pelaku asusila yang terjadi beberapa pekan lalu di salah satu tempat wisata di Kabupaten Madina.

Blokade jalan nasional terjadi tepatnya di titi kuning jalan Willem Iskandar Kecamatan Panyabungan dilakukan dengan membakar ban bekas ditengah jalan. Aksi warga ini berlangsung mulai selesai waktu sholat Jum’at. Kemacetan panjang pun tidak terhindarkan.

Pantauan, usai dilakukan negosiasi, sekitar pukul 15.45 WIB kendaraan perlahan mulai bergerak.

Sebelumnya, dalam orasi massa ini mereka mempertanyakan komitmen Kapolres Madina yang hingga saat ini belum bisa menangkap para pelaku.

“Kami meminta agar Polres Madina menangkap para pelaku walau pun ke lubang semut, tangkap, penjarakan dan adili sesuai hukum yang berlaku dengan seadil adilnya. Jangan salahkan masyarakat bertindak sendiri,” tegas orator warga.

Menurut mereka, aksi blokade jalan itu dilakukan demi mendapatkan kepastian hukum atas nasib seorang gadis korban asusila.

“Ini bentuk kekecewaan kami terhadap pihak penegak hukum, seorang anak gadis kami diperkosa oleh terduga pelaku 3 orang di Taman Raja Batu, oleh karena itu, segera selesaikan dan tangkap pelakunya 2 x 24 jam,” tambah orator.

Tak lama kemudian, massa aksi ditemui Kapolres Madina yang di wakili Kasatreskrim Polres Madina, dihadapan massa aksi, AKP. Taufik Siregar bahwa menegaskan bahwa tidak ada pandang bulu dalam penegakan subremasi hukum, sebab menurutnya, hukum harus dijadikan sebagai panglima tertinggi di wilayah hukum Polres setempat.

Kasatreskrim membantah tudingan massa aksi yang menilai aparat kepolisian tidak respon terhadap laporan masyarakat. Pasalnya setelah pihaknya menerima laporan, saat itu pula anggotanya langsung merespon dengan melakukan penyelidikan.

“Saat ini pelaku sudah DPO, kami sedang berusaha untuk menangkapnya, masyarakat diminta bersabar dan berikan kami waktu untuk menyelesaikan masalah ini,” ucap Taugik Siregar.

Massa aksi kini telah membubarkan diri dan berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar jika penanganan kasus tersebut tidak ada perkembangan.